Eduaksi Budaya, upaya melestarikan Kebudayaan Tanah Sunda oleh Nonoman Galuh

Foto Bersama - Para Panitia dan Peserta Eduaksi Budaya foto bersama di depan Bumi Pasanggrahan Kampung Adat Kuta Kabupaten Ciamis

 Minggu (31/01)  Pangauban Kawargian Nonoman Galuh Sukses menggelar Eduaksi Budaya yang dilaksanakan di Kampung Adat Kuta, Kecamatan Tambak Sari Kabupaten Ciamis. Acara yang digagas para pemuda Nonoman Galuh ini sebagai peringatan Hari Indung Internasional.

Ada 3 Rangkaian Kegiatan dalam acara Eduaksi Budaya ini yang pertama adalah belajar menulis aksara sunda Kakanga oleh Egi Aditya, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah Universitas Pendidikan Bandung. Terbukti bahwa banyak peserta yang masih bingung dan belum faham mengenai Aksara sunda yang merupakan tulisan yang sudah ada sejak abad ke-16 ini.

Kang Egi kemudian mengajak para peserta untuk tes aksara sunda dengan memberikan beberapa kalimat dan ditulis dalam aksara sunda. Selain itu kang Egi juga memberikan Games berupa merangkai kata-kata dalam huruf kaganga dan yang berhasil mendapatkan Doorprice dari panitia.
Egi Aditya sedang Memberikan Materi di Acara Eduaksi Budaya Kampung Adat Kuta, Ciamis
Salah satu Peserta Eduaksi Budaya sedang menunjukan hasil tulisan Kaganganya.
Penyerahan Hadiah dari Panitia kepada Peserta Eduaksi Budaya

Kegiatan selanjutnya yaitu penanaman bibit Aren yang dilaksanakan setelah Istirahat untuk melaksanakan Shalat Dzuhur. Kegiatan menanam bibit aren ini dilaksanakan di area hutan dekat perkampungan warga. Kemudian kegiatan terakhir adalah ngaliwet. Ngaliwet merupakan acara makan bersama dengan makanan utamanya adalah Nasi Liwet dan beberapa lauk pauk. Meskipun di acara ini ngaliwetnya hanya dengan Petai kerupuk serta ikan asin, para peserta lahap memakan hidangan yang dipersiapkan panitia. "Ketiga kegiatan yang dilakukan oleh Nonoman Galuh ni adalah sebagai wujud kita berhubungan dengan Allah SWT dan dengan Manusia. Seperti penanaman pohon dan membudayakan aksara sunda sebagai cara untuk bersyukur kepada Allah SWT dan ngaliwet sebahai wujud hubungan kita sesama peserta Eduaksi ini" Ungkap Kang Ilham selaku perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ciamis.

Acara ini diikuti oleh tamu-tamu undangan seperti dari Paguyuban Mojang Jajaka Kabupaten Ciamis, Kemudian dari IMPALA, Komunitas Karinding dan anak-anak di Kampung Adat Kuta sendiri. Tendi Nugraha selaku ketua  Pangauban Kawargian Nonoman Galuh berharap acara ini tidak hanya sekedar acara spontan "Kegiatan pertama yang dilakukan oleh  Pangauban Kawargian Nonoman Galuh ini semoga bisa memberikan motifasi serta output bagi seluruh peserta dan tidak hanya hari ini saja tapi bisa di aplikasikan di kehidupan sehari-hari dan bermanfaat. Dan semoga kegiatan ini bisa terus berlanjut kedepannya.: 
Para peserta Eduaksi Budaya tiba di tempat penanaman bibit Aren di Kampung adat Kuta Kabupaten ciamis

Ngaliwet bareng semua Peserta dan Panitia Eduaksi Budaya di Kampung Adat Kuta Kabupaten Ciamis

Baca Selengkapnya >>>

Menelusuri Kebun Teh Taraju Kabupaten Tasikmalaya

Perkebunan teh Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya


Taraju, siapa yang tidak kenal dengan Tempat yang penuh dengan warna hijau setiap mata memandang. Hamparan perkebunan teh dan udara segar yang menghembus membuat siapa saja betah disini. Kecamatan Taraju di Kabupaten Tasikmalaya memang terkenal dengan perkebunan Teh nya. Setiap pagi banyak Ibu-ibu yang memetik daun teh terbaik. Setelah agak siang ibu-ibu pemetik teh ini berkumpul dan botram bersama.

Banyak pula anak muda yang suka bermain dan sekedar selfie untuk koleksi pribadi maupun di posting di media sosial, meskipun jarak dari Kota Tasikmalaya lumayan jauh .
Kebun Teh Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya

Angkutan Umum yang melewati perkebunan Teh Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya

Kebun Teh Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya
Kita Bisa menelusuri perkebunan teh ini dengan kendaraan maupun berjalan kaki, menaiki bebukitan dan melihat kebun teh dari ketinggian. Bahkan di sebelah barat kita bisa melihat Gunung Cikuray yang tinggi menjulang di Kabupaten Garut. Saat saya mampir ke kedai Mie Bakso disana diberi air teh yang asli dari perkebunan teh Taraju. Aromanya lumayan menyengat rasanya juga masih berasa alami seperti rasa daun nya. Mungkin karena hasil petik langsung di olah dan diseduh.

Gunung Cikuray Kab.Garut dilihat dari Area Kebun Teh Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya

Segelas Teh hangat dari Perkebunan Teh Taraju

Baca Selengkapnya >>>

Ekspedisi Curug Gedus di Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya

Curug Gedus berada di Desa Sepatnunggal Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya, sekitar 1 Jam 30 Menit Dari Pusat Kota Tasikmalaya melewati Singaparna, Puspahiyang sampai ke Sodonghilir. Akses menuju Curug Ini lumayan parah karena jalanan berbatu dan banyak tanjakan, akan bahaya kalau hujan turun soalnya jalanan menjadi licin. Sebelum ke Curug Gedus saya sempatkan ke Jembatan Curug Gedus yang sudah rapuh dan tua dan sepertinya sudah tidak dipakai.

Jembatan Curug gedus ini  jenisnya Jembatan Gantung. Kayu-kayunya sudah lapuk dan hilang, besi-besi pegangannya sudah tua tapi jembatan ini masih kuat dan mampu menampung beberapa orang saja. Jembatan ini juga mudah goyang. Akan sangat bahaya kalau ramai-ramai menaiki jembatan ini.
Sangat disayangkan juga Jembatannya tidak terawat dengan baik
Jembatan Curug Gedus Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya

Jembatan Curug Gedus Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya dilihat dari Bawah

Jembatan Curug Gedus di Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya
Dibawah Jembatan terdapat aliran sungai yang jernih dan tidak dipenuhi sampah. Lumayan masih asri walau kotor oleh sampah seperti ranting pohon dan dedaunan. Untuk sampai ke Curug gedus kita harus menyusuri aliran sungai kemudian turun ke bawah curug.

Aliran air menuju Curug Gedus Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya
Dan Inilah Curug Gedus yang Airnya lumayan deras dan juga airnya bersih, tidak keruh. Enak untuk dipakai bermain air dan berenang.
 Bagian Kiri Curug Gedus Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya

Bagian Kanan Curug Gedus Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya

 Curug Gedus Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya
Uniknya di Aliran Sungai Curug Gedus ini terdapat banyak sekali bebatuan. Dan ada juga batu yang berwarna merah seperti batu Jasper di Cikatomas. Ada juga batuan besar yang terdiri dari berbagai batu.
Batuan Merah Curug Gedus Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya





Baca Selengkapnya >>>

Nikmati Nasi Cikur Khas Kota Tasikmalaya

Nasi Cikur adalah makanan Tradisional Khas Tasikmalaya. Nasi Cikur adalah nasi yang dicampur dengan Cikur atau Kencur dalam Bahasa Sunda. Aromanya Khas dan menyengat rasanya pun unik. 

Nasi Cikur Ini bisa ditemui di berbagai warung makan di Kota Tasikmalaya terutama di daerah Jalan BKR atau Sekitaran Universitas Siliwangi. Bahkan sekarang ini sudah ada yang menerima Delivery Order dan diantar langsung kerumah. 

Nah Dengan adanya sebuah Grup Kuliner yaitu Wisata Kuliner Tasik semua orang bisa mengakses berbagai kuliner yang ada di Tasikmalaya salah satunya Nasi Cikur milik teh Nia yang bisa jadi paling diminati oleh anggota grup karena penasaran saya pun mencoba untuk mengorder. 

Satu paket Nasi Cikur biasanya terdiri dari Nasi cikur, ayam Goreng dengan bumbu serundeng / Telur Goreng, Gorengan Cipe ( Aci Tempe), Sambal dan Lalapan. 

Harga tergantung rumah makan sendiri tapi rata-rata dibandrol dengan harga Rp.10.000 / porsi. 


Nasi Cikur Khas Tasikmalaya dari teh Nia

Nasi Cikur Khas Tasikmalaya

Paket Nasi Cikur Khas Tasikmalaya


Baca Selengkapnya >>>

Curug Dengdeng Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya kini dikelola Perhutani

Hi 2016 !!! Ini adalah Postingan pertama di Tahun 2016 ini. Sebelumnya terima kasih bagi sahabat Blogger yang sudah membaca artikel saya di Tahun 2015 . Semoga bisa membantu dan juga memberi Inspirasi. Kali ini saya akan berbagi cerita tentang Salahsatu Curug di Tasikmalaya yang sangat populer dan Curug ini menjadi tempat pertama dan trip pertama saya di tahun 2016 bersama rekan-rekan dari Mahasiswa Geografi Universitas siliwangi angkatan 2015. 

Curug yang satu ini sudah sangat dikenal banyak orang terutama masyarakat dan para remaja di Tasikmalaya. Yaps Curug Dengdeng Cipatujah. Secara Administratif, Curug Dengdeng ini berada di  Desa Cikawung, Kampung Caringin, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya. Sekitar 86 Kilometer dari Pusat Kota Tasikmalaya melewati Cibalong - Karangnunggal - Sindangkerta.  
Keindahan Curug Dengdeng Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya

Keindahan Curug Dengdeng Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya

Bebatuan besar di Curug Dengdeng Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya


 Ada Beberapa perbedaan ketika saya ke Curug ini tahun 2016.

Jika dulu dari Rumah penduduk kita itu berjalan kaki, menelusuri jalan setapak. Sekarang Kendaraan bisa dibawa langsung ke dekat Curug. Disana Sudah disediakan Parkir dan juga terdapat warung-warung.

Jalan Kaki menuju curug Dengdeng Cipatujah (2015)

Parkir Kendaraan di Curug Dengdeng Cipatujah (2016)

Warung-warung di Curug Dengdeng Cipatujah (2016)

Dan yang lebih membuat saya terkejut lagi adalah, terdapatnya Karcis masuk yang dikelola oleh  PERHUTANI Tasikmalaya. Tiket Masuk ke Curug Dengdeng Cipatujah ini Rp.3500. Tidak jelas tiket seharga Rp.3500 ini per orang atau per kendaraan. Karena yang ditulis hanya Berlaku untuk Satu kali kunjungan. Dengan Asuransi Lecelakaan Rp.500 dari PT. Asuransi Amanah Gita.

Nah Dulu-dulu saya ke Curug ini tidak bayar, karena memang belum ada yang mengelolanya. Dulu saya hayna bayar jajan di warung dan memberi uang iuran pada warga seikhlasnya.

Penampakan tiket Masuk Curug Dengdeng Cipatujah Januari-2016

Kalau Sudah Dikelola oleh PERHUTANI dengan Tiket Masuk sebesar Rp.3500 berharap fasilitas pun ditingkatkan, walau baru awal-awal. Kini Curug Dengdeng sudah banyak diketahui banyak orang , hal utama yang harus dikelola adalah akses jalan yang harus diperbaiki.

Baca Selengkapnya >>>
(c)andrianrpratama. Powered by Blogger.