|
Kereta Api Angkutan Pasir Galunggung ( Sumber : KPKAI) |
Banyak sekali jalur-jalur kereta api yang sekarang sudah tidak beroperaasi dan hanya tinggal kenangan saja. Salah satunya adalah Jalur Kereta Api Cibungkul-Pirusa yang merupakan jalur kereta api pengangkut pasir dari hasil letusan Gunung Galunggung.
Salah satu keunikan dari jalur kereta api ini adalah karena dibangun setelah Letusan Gunung Galunggung dan setelah Indonesia Merdeka. Kebanyakan jalur mati adalah jalur hasil peninggalan jaman penjajahan, sedangkan Jalur Kereta api Cibungkul - Pirusa ini dibangun pada 5 April 1982. Angkutan Pasir ini memiliki Rute sampai ke Stasiun Cipinang, Jakarta. Percabangan jalur ini berada di daerah Cibodas tepatnya di PJL 336 . Jalur Kereta api Cibungkul - Pirusa memiliki panjang kurang lebih 7,51 Kilometer sampai ke percabangan
|
Stasiun Pirusa , Sukaratu, Kab. Tasikmalaya ( Sumber : Foursquare Asep T.) |
|
Garis Merah adalah Jalur Kereta api Cibungkul - Pirusa |
Jalur ini sekarang sudah tidak aktif seiring sumber daya pasir galunggung yang semakin menipis dan sekarang hanya diangkut oleh truk-truk melalui jalan raya.
Menurut Sumber. Stasiun Pirusa berada di Kampung Pirusa, Sukaratu Kab.Tasikmalaya dengan Koordinat 7°16'52"S 108°8'57"E. Sampai saat ini kita masih bisa melihat beberapa peninggalan dari Jalur Kereta Api Cibungkul - Pirusa ini. Seperti bekas jalur Rel dan Jembatan yang berada di dekat Kantor desa Sukagalih, Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya.
Jembatan Bekas Rel ini dibawahnya dilalui oleh Jalan menuju ke Gunung Galunggung yang disebut Terowonga Tolejeng.
|
Jembatan Bekas Rel Kereta Api Pengangkut Pasir Gunung Galunggung |
|
Jembatan Bekas Rel Kereta Api Pengangkut Pasir Gunung Galunggung |
|
Bekas Jalur Kereta Api Cibungkul - Pirusa ke Arah Cibungkul |
|
Bekas Jalur Kereta Api Cibungkul - Pirusa ke arah Cibungkul. |
|
Bekas Jalur Kereta api Cibungkul - Pirusa yang sekarang menjadi jalan biasa. |
11 komentar