Sahabat Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 2 Bandung. |
Perjalanan yang cukup melelahkan saya mulai dari Kota Tercinta Tasikmalaya.
Berangkat menggunakan Kereta Serayu Malam bersama dua orang teman saya yang satu jurusan yaitu Tirta dan Gusnita, secara tidak sengaja kami bertemu dan naik kereta yang sama. Perjalanan dimulai jam 21:06 ketika Kereta Serayu Malam datang terlambat ke Stasiun Tasikmalaya. Saya menuju Gerbong 6 dan duduk bersama master banjar, Dimas Setiawan.
Kurang lebih jam 02:56 tiba di Stasiun Purwakarta, saya dan Dimas turun untuk bertemu anggota serta pengurus SKAI DAOP 2 BD yang lainnya yang sudah menunggu lebih awal dari pada kami. Dan kami sama-sama menunggu sampai jam 4 pagi sampai loket di buka untuk menaiki kereta Walahar relasi Purwakarta - Tanjung Priuk. Ini adalah pertama kali saya menuju ke daerah Jakarta atau Daerah Operasional 1 Jakarta.
Kurang lebih jam 05:15 WIB kereta Walahar mulai berangkat meninggalkan Purwakarta. Di dalam kereta saya habiskan untuk tidur meskipun sulit untuk tidur pulas dan nyenyak karena padatnya penumpang. Jam 08:16 akhirnya tiba di Stasiun Tanjung Priuk, Stasiun utara di Jakarta. Kesan pertama melihat Stasiun ini sungguh wah dan megah. Atapnya yang menutupi Stasiun, bangunannya yang besar dan luas, serta antik memiliki rasa yang khas. Namun sayang saking besarnya Stasiun ini banyak ruangan yang kurang terpakai ya mungkin karena Stasiun ini hanya melayani beberapa rute saja tidak terlalu padat juga.
Luas Biasa sekali ketika saya melihat banyak sekali anak-anak muda dari komunitas Railfans se-Jabodetabek berkumpul disini selain para anggota dari SKAI DAOP 1 , SKAI DAOP 2, KRDE dan SKAI DAOP 8. Selain itu saya juga bisa melihat secara langsung sang pendiri dari SKAI yaitu Pak Suprapto yang kalau menurut saya bapak ini lucu sekali, enerjik seperti anak muda.
Senior Manager Humas DAOP 1 Pak Suprapto dan Saya |
Beruntung sekali disini saya tidak terlalu pendiam dan canggung karena sudah kenal dengan beberapa anggota SKAI DAOP 2 seperti Aan dari Cimahi, Irma dari Ciroyom, Geng Cibatu seperti Gilang, Angga. Disini juga saya jadi kenal lebih banyak rekan SKAI DAOP 2 Lainnya seperti Elsa, cewek yang kaya anak-anak dan ga bisa diem, kadang pelupa.
Interior di Stasiun Tanjung Priuk |
Acara berlanjut ke bersih-bersih gerbong Kertajaya rangkaian panjang. Kertajaya rangkaian panjang ini adalah kereta penumpang terpanjang di Indonesia dengan jumlah gerbong 16 dan dapat menampung lebih dari 1600 orang dari Pasar Senen Jakarta menuju Surabaya Pasar Turi. Acara bersih-bersih di kelompok saya terkendala dengan sabun dan air, tapi kami nikmati itu semua, bersih-bersih seadanya.
Beres bersih-bersih ada sedikit hiburan dari grup musik yang memainkan lagu tradisional dengan beberapa alat tradisional juga seperti Angklung. Saya fikir kenapa enggak mainin alat musik khas Jakarta malah alat musik khas Jawa Barat.
Setelah hiburan selesai selanjutnya pembagian Doorprize ada yang dapat Bantal, Tas laptop, miniatur Loko dan miniatur Gerbong juga. Sayang saya belum bisa dapat apapun, mungkin belum miliknya.
Acara Selesai kurang lebih jam 13:00, masih banyak waktu untuk saya pulang ke Tasikmalaya dengan Kereta Api Serayu pada jam 21:00. Selanjutnya saya diajak bersama rekan-rekan yang lain menuju ke Stasiun Jakarta kota menggunakan Commuter Line. Ya ini adalah kali pertama saya menggunakan Kereta Komuter atau kereta Listrik atau rekan-rekan yang lain menyebutnya Kaleng Setrum atau Kaleng Listrik.
Sesampainya di Stasiun Jakarta Kota yang merupakan Stasiun Mentok kami langsung membeli makanan karena sudah lapar. Saya membeli Nasi goreng seharga Rp.13.000 yang menurut saya itu kurang untuk mengisi perut saya yang kosong. :') . Setelah makan-makan dan istirahat sejenak, perjalanan kembali berlanjut menggunakan Commuter Line menuju Jatinegara. Dan disini saya merasakan bagaimana rasanya naik Commuter Line yang penuh dan padat seperti di TV-TV. Luar Biasa Sekali saya tidak bisa bergerak sedikitpun. Hal ini terjadi ketika KRL memasuki Stasiun Manggarai.
Sesampainya di Stasiun Jatinegara kami istirahat sejenak dan melaksanakan Shalat Ashar. Jam menunjukan kurang lebih 17:00 beberapa diantara kami berpisah karena pulangnya menggunakan kereta yang berbeda. Saya bersama rombongan lainnya menuju ke Stasiun Pasar Senen dan menunggu di Stasiun Pasar Senen sampai jam 21:00 . Di Stasiun Pasar Senen Jarak antara pintu masuk ke Check-in Counter serta pembelian tiket sangat jauh . Kalau yang terlambat harus benar-benar berlali sekuat tenaga. Luar biasa sekali. Bel berbunyi tanda penumpang harus segera menaiki kereta. Saya bersama rombongan lain mulai memasuki kereta Serayu malam di Gebong 6 (paling belakang) di kereta saya habiskan dengan tidur , lagi-lagi dengan tidur yang kurang nyenyak dan nyaman. Satu persatu stasiun dilewati, sampai di Cimahi beberapa rekan dari SKAI DAOP 2 BD turun, kemudian di Stasiun kiaracondong juga, hingga akhirnya tersisa 4 orang yaitu Saya, Irma, Dimas dan Febi. Kurang lebih jam 4 Pagi Tiba Di Stasiun Tasikmalaya saya bersama Irma turun , sedangkan Dimas dan Febi turun di Stasiun Banjar.
Pengalaman ini memang melelahkan tapi sangat luar biasa sekali bagi saya. Banyak hal-hal pertama kali yang saya coba dan saya rasakan dalam perjalanan ini. Kebersamaan dan keragaman saya rasakan. Keunikan serta kekhasan Stasiun di daerah operasional 1. Kereta Listrik. Dan banyak hal lagi yang saya dapatkan. Tanpa SKAI saya belum tentu bisa merasakan Trip singkat yang luar biasa ini.
Dimas - Irma - Gilang - Saya - Foto di sela-sela kegiatan Nyuci Rangkaian Kerera |