Riwayat Jalur Kereta Api Tasikmalaya - Singaparna

Untuk mengangkut Hasil Bumi berupa barang tambang dari daerah Sukaraja di Kabupaten Tasikmalaya dan juga hasil perkebunan di Singaparna, StaatsSpoorwegen membangun jalur percabangan dari Stasiun Tasikmalaya menuju Singaparna.

Pembangunan Jalur Tasikmalaya - Singaparna ini melalui berbagai penolakan-penolakan dan mangkrak karena setelah pemerintah memberikan izin, pembangunan tidak lekas dilaksanakan. Pengajuan pertama dari pihak swasta diajukan oleh L. Coster pada 6 Desember 1889 dari Tasikmalaya menuju Mangunreja dan oleh K van Horck pada Oktober 1890 mengajukan pembangunan Tasikmalaya menuju Singaparna namun keduanya ditolak. Selang beberapa penolakan dan pemangkrakan pembangunan, tahun 1910 pada bulan maret baru lah dimulai pembangunan jalur kereta api Tasikmaaya - Singaparna dan selesai pada tahun 1911, kemudian di buka pada 1 juni 1911. Namun menurut sumber lain ada yang mengatakan pembangunan jalur ini selesai pada 15 September 1912. Sekarang, jalur kereta Api Tasikmalaya - Singaparna ini sudah nonaktif dan tidak digunakan.

Bekas Jembatan Jalur Kereta api Tasikmalaya - Singaparna


Dulunya Jalur Tasikmalaya - Singaparna ini adalah berupa jalur Trem yang melewati jalanan kota kalau saat ini seperti di jalan slamet Riyadi Solo. Percabangan menuju singaparna dimulai dari Stasiun Tasikmalaya di jalur satu. Jalur trem di pusat kota kemudian sampai di Stasiun Padayungan yang dulunya merupakan stasiun terbesar kedua di Tasikmalaya dengan memiliki kurang lebih 5 / 6 jalur kereta api. Menurut Warga yang mendiami bekas Bangunan Stasiun dulunya Jalur kereta api berada di sisi kanan dan kiri bangunan stasiun. Dapat digambarkan bisa jadi dulu Stasiun Padayungan adalah Stasiun berbentuk Pulau seperti halnya Stasiun Yogyakarta.

Salah satu bukti bahwa adanya rel di tengah kota tasikmalaya adalah adanya sebuah Jalan dan Pasar yang bernama PASAR REL tepat di samping selatan bangunan Mayasari Plaza. Dulunya di Pasar Rel ini ada rel yang membentang.

Stasiun Padayungan

Bangunan yang diperkirakan bekas Stasiun Padayungan
Bangunan yang berada di pinggiran Jalan Persimpangan Padayungan yang sekarang ada Tugu Adipura ini adalah bekas Stasiun Padayungan (Menurut warga) dan sekarang sisa-sisa bangunan ini digunakan untuk toko Stempel oleh warga sekitar. 

Stasiun Padayungan ini memiliki ketinggian sekitar 357 meter diatas permukaan laut. Dulunya Stasiun ini masih berfungsi sampai tahun 70-an sebagai pengangkut bahan batu bara dari Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya. 

Cukup sulit memang menemukan sisa-sisa dari bekas jalur kereta api Tasikmalaya Singapara ini mengingan tidak ada patok dan bekas rel yang ada hanya beberapa plang yang terpasang dari PT KAI. Saya bersama kawan-kawan pecinta kereta yang lain hanya menemukan satu patok yang bertuliskan PERUMKA di belakang bangunan PDAM Tirta Sukapura. 

Yang tersisa dari Jalur Kereta Api Tasikmalaya Singaparna ini adalah Jembatan-jembatan yang masih ada seperti di dekat STIKES dan Rumah Sakit Respati yang sekarang jembatannya digunakan untuk pipa-pipa PDAM.

Bekas Jembatan Kereta Api Tasikmalaya - Singaparna di dekat SPBU 34 - 46401 

Stasiun Singaparna

Polsek Singaparna yang diperkirakan bekas Stasiun Singaparna
Setelah menelusuri jalur dari Tasikmalaya sampai akhirnya tiba di Singaparna kurang lebih sejauh 18 kilometer. Menurut warga yang tinggal di rumah dekat Porles Singaparna dulunya Porles singaparna sampai SMPN 1 Singaparna merupakan Emplasemen Stasiun Singaparna. Tidak disebutkan berapa jumlah jalur yang ada di Stasiun Singaparna. Bila di hitung Stasiun Singaparna ini memiliki ketinggian sekitar 420 meter diatas permukaan laut. 


Untuk reaktifasi sendiri memang sangat tidak memungkinkan jalur ini diaktifkan kembali mengingat bekas jembatan-jembatannya sudah digunakan untuk menompang pipa-pipa PDAM. 

Tidak dapat ditemukan secarapasti bekas-bekas bangunan dan rel yang menghubungkan Tasikmalaya Singaparna hanya beberapa Hipotesis yang diambil dari beberapa sumber serta hasil wawancara dengan warga sekitar untuk membuktikan keberadaan jalur kereta api Tasikmalaya- Singaparna.

Bangunan yang diperkirakan bekas Halte Cibanjaran

Sumber Referensi  : 


Baca Selengkapnya >>>
(c)andrianrpratama. Powered by Blogger.