Sahabat Kereta Api Area 2 gelar aksi Penghijauan di Stasiun Cipeundeuy

Ketua Sahabat Kereta Api Area 2 Bandung Gerry Rocky (Kiri) menyerahkan Benih ikan kepada PPKA Stasiun Cipeundeuy (kanan)  


Bukan hanya tentang kereta, Sahabat Kereta Api Area 2 Bandung menggelar Aksi Penghijauan yang dilakukan di Stasiun Cipeundeuy , Kabupaten Garut pada Minggu (26/11) Pagi . Aksi Penghijauan ini dilakukan sebagai wujud nyata kecintaan terhadap lingkungan.

Kegiatan Penghijauan ini medapat dukungan dari Manajer SDM DAOP 2 Bandung yang sedang memantau lokasi Longsoran di dekat Staisun Bandung bersama Dinas Perhubungan Jawa Barat. Selain ajang untuk silaturahmmi antar anggota, penghijauan ini sebagai aksi sosial dimana Stasiun Cipeundeuy telah dilanda banjir pada 22 November 2017 yang menutup jalur rel kereta api.

Penyerahan Tanaman dan Benih ikan dilakukan secara simbolis oleh Ketua SKA Area 2 Bandung kepada PPKA yang Pak Ihsan. Selain penanaman Pohon, SKA Area 2 Bandung ini melakukan Pembibitan Ikan dan gerakan pungut sampah di sekitar area Stasiun Cipeundeuy.

Aksi Penanaman pohon Sahabat Kereta Api Area 2 Bandung di Stasiun Cipeundeuy

Aksi Penghijauan ini dilakukan oleh Anggota Sahabat Kereta Api area 2 Bandung yang datang dari berbagai daerah seperti Kota Banjar, Kota Tasikmalaya, Cibatu, Cimahi, dan Kota Bandung, serta ada juga dari umum. Meskipun berbeda daerah dan jarak yang lumayan jauh, tidak menghambat para anggota untuk hadir dalam kegiatan positif ini.
Kedepannya, Kegiatan ini diharapkan dapat menanam jiwa peduli lingkukan kepada setiap anggota agar bisa menjaga Area Stasiun tetap bersih dan nyaman bagi para penumpang, dan dapat dilakukan secara rutin.

Pembibitan Ikan oleh Sahabat Kereta Api Area 2 Bandung di Kolam Stasiun Cipeundeuy
Foto bersama Sahabat Kereta Api Area 2 Bandung bersama Crew Stasiun Cipeundeuy yang Bertugas. 


Baca Selengkapnya >>>

Nikmati Harga tiket Kereta Api Murah dari dan Menuju Bandung.

Boarding Pass dengan Tarif Parsial Bandung - Tasikmalaya


PT Kereta Api Indonesia membuat inovasi memberlakukan tarif Khusus untuk Kereta api non PSO atau non subsidi. Tarif khusus Parsial tersebut bisa dibeli secara Go-Show atau secara mendadak dengan batas 2 Jam sebelum keberangkatan kereta api. Tarif Parsial ini hanya berlaku untuk kereta api jarak dekat. Tiket Parsial ini hanya bisa dibeli di LOKET Stasiun, tidak bisa membeli secara online maupun di tempat lain. Selain itu juga, tarif parsial dengan harga khusus ini tergantung ketersediaan kursi yang ada, ketersediaan kursi dapat di cek di laman https://tiket.kereta-api.co.id atau pun di aplikasi KAI ACCESS. 

Stasiun Tasikmalaya merupakan stasiun yang berada di bawah Daerah Operasi 2 Bandung memberlakukan Tarif Parsial dari dan menuju Stasiun Bandung.  Selain dari dan menuju Stasiun Bandung, tarif parsial dari Tasikmalaya juga bisa untuk tujuan Stasiun Banjar, Stasiun Cipeundeuy,  dan Stasiun Kiaracondong. 

Berikut harga khsus tarif Parsial kereta api di Stasiun Tasikmalaya 


RELASINAMA KATARIF KHUSUS (dalam Rupiah)
EksekutifBisnisEkonomi
BANDUNG – TASIKMALAYA P.PArgo Wilis80.000
Turangga80.000
Lodaya Pagi / Malam80.00070.000
Mutiara Selatan80.00070.000
Malabar80.00070.00060.000

Apabila anda dari Stasiun Tasikmalaya tidak sabar menunggu dan takut kehabisan tiket dengan tarif parsial anda juga bisa membeli tiket dengan tarif parsial dengan rute Banjar - Bandung PP, tentunya dengan harga yang berbeda. Tiket parsial ini bisa anda beli 3 Jam sebelum keberangkatan Kereta api.

Jadi bagi anda yang dari Tasikmalaya menuju Bandung akan dikenakan tarif dari Stasiun Banjar apabila akan membeli tiket dengan tarif Parsial 3 Jam sebelum keberangkatan kereta, dengan daftar harga sebagai berikut :

RELASINAMA KATARIF KHUSUS (dalam Rupiah)
EksekutifBisnisEkonomi
BANDUNG – BANJAR P.PArgo Wilis90.000
Turangga90.000
Lodaya Pagi / Malam90.00080.000
Mutiara Selatan90.00080.000
Malabar90.00080.00070.000

Sudah tau harga Tarif Parsial yang dibeli secara Go-Show atau dadakan tapi belum tau Jadwal Keberangkatan Kereta nya ?? Yuk tinggal klik dibawah ini :


Semoga bermanfaat ya dan Enjoy Your trip.

Baca Selengkapnya >>>

Sensasi Menginap di Hotel Kapsul.

Hotel Kapsul merupakan sebuah terobosan terbaru di industri Perhotelan, dimana Hotel ini dirancang bagi yang akan melakukan trip singkat atau sekedar menginap singkat dan melanjutkan perjalanan. Hotel Kapsul sendiri awalnya dari Jepang . Di Jepang sendiri, Hotel ini banyak digunakan oleh pekerja yang terlambat pulang karena lembur dan harus kembali bekerja di pagi hari berikutnya. Yang saya liat Hotel Kapsul itu kaya mesin Cuci bentuknya. 

POD House adalah Hotel Kapsul pertama di Indonesia yang berada di Makassar, Sulawesi Selatan. Selain POD House semakin banyak Hotel Kapsul yang ada di Indonesia khususnya Kota-kota besar di Pulau Jawa. Nah tidak perlu Ke Jepang ya untuk menginap di Hotel Kapsul. Di Indonesia juga ada, kebetulan saya juga pernah merasakan yang namanya Hotel Kapsul.

1. My Studio Hostel, Surabaya

Dalam perjalanan saya ketika Ke Malang dan pulang dari Surabaya saya memutuskan untuk memesan penginapan di My Studio Hostel di Surabaya. Harganya Rp.110.000, harga tersebut saya dapatkan saat booking di Website PegiPegi, harganya lebih murah karena kalau pesan langsung harganya Rp.150.000. 

Fasilitas yang saya terima di My Studio Hostel ini adalah:
- Kasur dengan Bantal dan Selimut
- Terdapat Breakfast berupa roti yang bisa di panggang serta bisa menggunakai Selai atau coklat.
- Meja
- Stop Kontak
- Gantungan

Walaupun dalam satu ruangan terdapat banyak sekali tempat tidur tapi tenang privasi terjaga dan barang bawaan juga aman karena tersedia locker. Sayangnya ketika saya datang saya tidak diberi kunci loker karena memang menginap singkat sekali. Tiba di Surabaya dari Probolinggo (Setelah dari Malang) jam 10 malam dan Check Out Pagi jam 6 . Terdapat tirai atau gorden yang ditarik sebagai sekat untuk menjaga privasi kita. Kasurnya empuk dan nyaman, pinggir-pinggir terbuat dari triplek kayu. Cukup kedap suara. 

Jarak dari Stasiun Surabaya Gubeng cukup dekat sekitar 200 meter. Jadi cocok kalau kalian yang mau ngetrip singkat semalam bisa istirahatnya disini. 

Interior Room Capsule di My Studio Hostel Kota Surabaya

Interior Room Capsule di My Studio Hostel Kota Surabaya

Suasana di Interior Room Capsule di My Studio Hostel Kota Surabaya
Minusnya di My Studio Hostel ini adalah di setiap lantai hanya ada satu Kamar mandi jadi harus bergantian menunggu yang lainnya kecuali ke lantai yang lainnya. Terus ketika pertama kali ke Kamar mandinya, toiletnya sangat kotor sisa POOP nya masih ada terus susah untuk dibilas juga. Sepertinya penghuni kamar sebelumnya yang menggunakan toilet, tidak membilas toilet dengan bersih. Tapi beruntung besok pagi nya toliet sudah bersih.


2. Sleep & Sleep Capsule Hostel Semarang

Pengalaman Menginap di Hotel Kapsul yang kedua saya rasakan di Kota Semarang. Berbeda dengan pengalaman sebelumnya, Saya sudah booking jauh-jauh hari bahkan H-30. Dengan Harga yang menurut saya sangat bersahabat apalagi bagi para backpacking yang sedang Backpacker-an di Kota Semarang. Lokasi Strategis di pusat kota Semarang dekat dengan Stasiun Semarang Tawang dan Semarang Poncol. Juga sekitar 1 Kilometer menuju Lawang Sewu.

Untuk Menemukan Sleep & Sleep Capsule Hostel ini mudah kok ada bangunan yang ada perosotannya nah dibawahnya. Jadi Sleep & Sleep ini lokasinya ada di Pojok Gedung tersebut. Jangan masuk ke dalam gedung yang ada perosotannya tapi masuk ke samping kanan bawah Gedung itu.

Kesan pertama di Sleep & Sleep Capsule Hostel ini terlihat rapih, resepsionis nya ramah dengan baju kuning saat itu (Lupa lagi wkwkwkw) Property lobby nya juga bagus, lantainnya ada gambar jalan gitu, ada souvenir yang bisa kita beli, ada makanan juga. Sebelum ke kamar si mbak nya nawarin paket perlengkapan mandi seperti sabun, handuk, sikat gigi dll. Harganya murah, tapi berhubung saya bawa sendiri jadi saya tidak beli.

Nah kamarnya itu ada 3 Tingkat. Tingkat atas itu adalah harga yang paling murah, yang tengah medium yang bawah yang agak mahal (Tapi tetap murah sih) Yang paling atas harganya cuma Rp.34.000 (Harga yang saya booking via Online) yang paling bawah itu kalau tidak salah sekitar Rp.55.000 untuk satu malam nya. Di dalam satu kamar terdapat beberapa bed , sepertinya dipisah antara kamar laki-laki dengan perempuan. Identik dengan warna Oranye dan Kuning kalau tidak salah (Kuning lagi wkwkwkw) Ruangannya sejuk terus bersih pula.

Jadi dengan harga Rp.34.000 dengan bed paling atas kita cuma mendapatkan Fasilitas bed dengan Bantal DAN WIFI GRATIS !!!! Ya lupa, jadi sebelum kita diantar ke Kamar kita akan dikasih Kunci untuk locker dan kertas kecil berupa ID dan Password WIFI. WIFInya Lancar dan Cepat lho !!! heheee Oh iya di bed juga ada Stopkontak jadi ga usah khawatir kehabisan batre kamera atu smartphone kamu ya.
Suasana di Sleep & Sleep Capsule Hostel Semarang

Room di Sleep & Sleep Capsule Hostel Semarang

Interior Sleep & Sleep Capsule Hostel Semarang
Kalau menurut saya minus nya itu kita enggak dikasih atau disediakan selimut oh iya dan untuk yang mau sewa bed paling atas harus hati-hati soalnya salah satu penghuni yang ngobrol dengan saya kebetulan dari Rancaekek katanya "Paur" atau agak seram ketika kita turun dari bed . Soalnya lumayan tinggi sih ada sekitar 5 meter-an. Iya saya juga ngerasa gitu sih apalagi saat itu kaki saya sedang bermasalah jadi agak seram juga kalau jatuh. Ya kalau seram bisa sewa bed yg bawah kok sama-sama murah cuma Rp.55.000-an.

Selai itu yang saya penasaran sih jadi di setiap suduh ruangan , baik itu di kamar mandi, di kamar, maupun di lobby ada arang. Saya kurang tau fungsi arang itu untuk apa yang jelas hampir setiap sudut itu ditaruh arang.  Tebakan saya sih Mungkin berupa tradisi jawa gitu.
Baca Selengkapnya >>>

Backpacking pertama kali ke Kota Semarang mengisi Libur UTS


Lawang Sewu yang pernah menjadi Kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS, perusahaan Kereta api jaman Hindia-Belanda. 

Libur UTS Selama Satu minggu saya manfaatkan untuk mengunjungi sebuah Kota di utara Jawa, Semarang. Tidak pernah saya mengunjungi Kota Semarang sebelumnya maka dari itu ini adalah cerita perjalanan pertama saya mengunjungi Kota yang terkenal akan Lunpia nya. 

HARI PERTAMA - Selasa, 10 Oktober 2017 

Tasikmalaya - Bandung menggunakan Lodaya berangkat dari Tasikmalaya jam 01:30-an (Telat).
Tiba di Bandung jalan kaki ke Masjid Raya BAndung 12 Menit untuk bersih-bersih dan Sholat. Balik lagi ke Stasiun Hall Bandung. 

Bandung - Semarang menggunakan Kereta Api Ciremai di Eksekutif 2. Kursi Empuk Biru Bludru. AC terasa sampai Cikampek. Setelah Cikampek tidak berasa. Tidak ada meja lipat. Kaca agak buram dan Fasilitas Hiburan ada. Tiba di Semarang  lebih awal Sekitar 13:32 WIB. Dengan menaiki Kereta Ciremai ini saya bisa menikmati laut Jawa dari kereta. Luar Biasa Sekali. Biasanya Jalur Selatan disuguhkan pemandangan gunung dan bukit. Jalur utara disuguhkan Lautan. Saya sempat membeli Makanan Rp.30.000 yaitu Ayam Kremes. Porsinya sama seperti di rumah makan pada umumnya yang biasanya Rp.15.000-an. Porsinya lumayan mengenyangkan, sambel kurang pedas, tempe enak, sayuran segar. 

Interior Kereta Ciremai Express Eksekutif 2


Interior Kereta Makan Ciremai Express

Nasi Ayam Kremes di Kereta Ciremai 

Laut Jawa dilihat dari Kereta Api Ciremai Express
Stasiun Semarang Tawang - Penginapan.
Sesampainya di Stasiun Semarang Tawang dengan Cuaca panas saya langsung menuju ke penginapan namanya Sleep & Sleep Capsule Hostel Semarang dengan Ojek Online Rp.5000. Sesuai Nama Penginapan ini adalah Hotel Kapsul dengan harga Rp.34.000 / Malam, setelah Check-in kita dikasih kunci loker dan USER serta Password Wifi. Satu Tempat tidur berupa kapsul di Level. 3 Penginapannya nyaman, Murah, Bersih, Luas, Ada Locker, area tunggu nyaman, WiFi Cepat. 

Penginapan - Masjid Agung Jawa Tengah
Istirahat di Penginapan kemudian melanjutkan perjalanan ke Masjid Agung Jawa Tengah yang terkenal akan Payung-payung seperti di Madinah. Saya ke Masjid Agung Jam 18:30-an dan langsung Melaksanakan Shalat Isya. Meskipun malam hawa di Semarang tetap panas halabhab . Setelah dari masjid Agung saya istirahat di depan minimarket dan mencoba Seblak. Makanan khas sunda dari kerupuk ini ternyata ada di Semarang, meskipun yang jualan dan yang masaknya bukan orang Sunda. Rasa Seblak manis, Kurang pedas (menurut saya lebih pedas dan nendang seblak dari daerah aslinya), sepertinya tidak memakai Cikur, Harga Rp.8000 - Rp.12.000 . Porsi mengenyangkan. Dari Masjid Agung kembali ke Penginapan dan Tidur. 

Tampak Payung yang menutup di Masjid Agung Jawa Tengah. 
Tempat tidur di Sleep & Sleep Capsule Hostel Semarang


HARI KEDUA - Rabu, 11 Oktober 2017 

Lawang Sewu
Petualangan hari kedua saya tidak sendirian kali ini ditemani teman saya Dimas dan mengunjungi Lawang Sewu. Mungkin bagi RF atau para RailFans Lawang Sewu ini menjadi destinasi Wajib karena berkaitan dengan Sejarah Kereta api pada jaman dulu. Areanya lumayan Luas dengan Bangunan yang Arsitekturnya Antik, terdapat koleksi Miniatur bangunan maupun miniatur Lokomotif Uap, Ruangannya kebanyakan Kosong yang terhubung melalui Pintu-pintu. 

Lokomotif UAP C 23 01 buatan Jerman di Lawang Sewu Kota Semarang

Lawang Sewu - Kampung Pelangi 

Berjalan kaki sekitar 600 meter ke selatan, kami mengunjungi kampung Pelangi. Kampung pelangi yang rumahnya dicat warna-warni dan terlihat ceria. Lumayan lelah juga karena untuk mengelilingi kampung ini harus naik turun tangga, karena memang letaknya berada di perbukitan. Tapi tenang terdapat warung-warung yang menjual minuman kalau kalian kehausan. 


Rumah di Kampung Pelangi Kota Semarang
KAMPUNG PELANGI - KLENTENG SAM POO KONG 

Dengan menggunakan Taksi Online secara GRATIS saya bersama Dimas melanjutkan perjalanan ke Klenteng Sam Poo Kong. Tempatnya Luas, terdapat minuman yang khas yang lupa lagi namanya, Minumanya Rp.5000 warna hijau berbau jeruk nipis dengan serutan buah. Klenteng Sam Poo Kong cocok untuk yang meu mengenal sejarah mengenai Laksamana Cheng Ho dan yang mau foto-foto disini Instagramable banget :D Enggak pelu jauh-jauh ke China deh. 

Panggung Pertunjukan di Klenteng Sam Poo Kong Kota Semarang


KLENTENG SAM POO KONG - LUNPIA DELIGHT

Setelah dari klenteng kami memutuskan mencari oleh oleh. Pertama ke Jalan Pandanaran disana ada Bangeng Juwana yang khas se antero Semarang, namun kami mencari oleh-oleh berupa aksesoris akhirnya kita ke Kampoeng Semarang, disana ada aksesoris cuma tidak Khas Semarang, kebanyakan gantungan kunci batik yang sudah umum dijual dimana-mana. Akhirnya kami menuju ke Lunpia Delight rekomendasi Teman saya, Irma. Disana kami membeli 2 Lunpia ingat ya LUNPIA pake N. Lunpia goreng Crabs dan Ikan Kakap. Harga Rp.20.000, 4 Potong dengan total panjang kurang lebih 15 cm, bumbu yang khas lengket serta ada sayuran seperti timun, selada dan daun bawang  utuh Tanpa dipotong. Minuman Semua seharga Rp.15.000 . Porsi kurang mengenyangkan untuk saya (Untung Dimas membawa nasi sehingga bisa agak memuaskan perut). 
Klenteng Utama di Area Klenteng Sam Poo Kong Kota Semarang

Sweet Green Tea - Lunpia Kakap di Lunpia Delight



LUNPIA DELIGHT - STASIUN SEMARANG TAWANG


Selesai Makan Lunpia ditemani Gerimis saya menuju ke Stasiun Semarang Tawang untuk melanjutkan Perjalanan menggunakan Kereta Api Argo Muria tujuan Stasiun Gambir, Jakarta. 
Kereta Argo Muria Rangkaian Eksekutif keluaran 2017 buatan PT INKA Madiun. Saya bersama dimas berada di Eksekutif 2. Lampu Putih yang terang, Multimedia nyala dengan Suara yang terdengar, terdapat Meja Lipat, Bantal, Selimbut Merah yang wangi tapi tipis, FOOTREST yang menyebalkan karena tidak bisa menompang kaki ketika kaki ini pegal setelah seharian berjalan-jalan. Getaran terasa, berisik karena mesin, iya. 

Untuk pertamakalinya saya memesan Nasi Goreng Parahyangan yang LEGEND saya penasaran karena belumpernah sama sekali merasakan nasi goreng tersebut. Dengan harga Rp.30.000 (Perasaan saya kenapa tiap makanan harganya sama rata Rp.30.000 padahal porsi, ke-enakan juga berbeda) kita mendapatkan nasi goreng dengan warna kemerahan, Daging Ayam, Telor Ceplok, Saus sambal, Kerupuk Udang serta acar. Rasanya ... Nasi gorengnya agak pedes-pedes sedikit, kerupuk nya kriuk-kriuk sekali, ayamnya kalau menurut saya bumbunya kurang berasa, telurnya enak. 

Lagi-lagi saya menikmati pemandangan Laut Jawa yang kali ini lebih dekat. Impian saya untuk melihat laut dari kereta tercapai sudah. 

Interior Eksekutif 2 Argo Muria Relasi Stasiun Semarang Tawang - Stasiun Gambir

Nasi Goreng Parahyangan Legend di Argo Muria

Pemandangan Laut Jawa dengan Maskot PT KAI Si Loko yang menempel di Kaca Kereta Api Argo Muria

STASIUN SEMARANG TAWANG - JAKARTA

Berangkat dari Stasiun Semarang Tawang menggunakan Argo Muria , saya dan Dimas turun di Stasiun Jatinegara untuk kemudian melanjutkan perjalanan dengan KRL Commuter Line ke Klender BAru untuk menginap semalam di Rumah junir kami, Andika

HARI KETIGA - Kamis, 12 Oktober 2017 

JAKARTA - BANDUNG - TASIKMALAYA

Sekitar jam 7:40 Pagi , dari rumah Andika di Pulogebang kami menuju Stasiun Cakung untuk naik KRL Commuter Line menuju Stasiun Juanda untuk selanjutnya menuju Stasiun Gambir dengan berjalan kaki. Menuju Bandung kami menaiki Argo Parahyangan di Eksekutif 1 . Kursi Kulit cokelat, tidak ada meja lipat, kurang empuk kursinya. Berisik dan bergetar. Tapi suara multimedia terdengar sekilas. AC Dingin ada bantal dan Footrest . Berangkat dari Stasiun Gambir jam 10:30 . Di Stasiun Bekasi kami berpapasan sama Rizki MAulana a.k.a Kymau salah satu sesepuh dalam dunia railfans :D (Sebelumnya saya bertemu Kymau di Stasiun Tasikmalaya, Kymau ke Surabaya dengan menggunakan kereta api Turangga)

Pretemua dengan Railfans senior di Stasiun Bekasi

Setibanya dibandung kami di sambut teman kami yang sudah menunggu di Stasiun Bandung Selatan ada Irma, Anjas menyusul ada Kang Gerry mereka adalah rekan dari sahabat kereta api, para railfans senior juga hhehee, kami diajak ke salah satu tempat paling hits sama anak-anak muda Bandung yaitu Pascal 23. Tidak terlalu jauh dari Stasiun Bandung, cukup jalan kaki saja. Akhirnya kami menuju Stasiun untuk kemudian Pulang ke Tasikmalaya menggunakan Kereta Api Malabar di Bisnis 2 .


Foto Bersama di Area Makanan Pascal 23 Kota Bandung




ESTIMASI BIAYA

Rp.65.000   TASIKMALAYA -  BANDUNG ( Lodaya Malam)***
Rp.80.000   BANDUNG - SEMARANG (Ciremai Express)**
Rp.30.000   Nasi Ayam Kremes di Ciremai Express
Rp.34.000   Sleep & Sleep Capsule Hostel Semarang
Rp.5000      dari Stasiun ke Sleep & Sleep*
Rp.10.000   dari Sleep & Sleep ke Masjid Agung Jawa Tengah*
Rp.11.000   Seblak depan Minimarket Masjid Agung Jawa Tengah
Rp.9000      dari Masjid Agung Jawa Tengah ke Sleep & Sleep*
Rp.5000      dari Sleep & Sleep ke Lawang Sewu*
Rp.10.000   LAWANG SEWU
Rp.5000      KLENTENG SAM POO KONG
Rp.6000      dari Bandeng Juwana ke Kampoeng Semarang (Voucer)
Rp.6000      dari Kampoeng Semarang ke Lunpia Delight (Voucer)
Rp.20.000   Lunpia Kakap Delight
Rp.15.000   Sweet Green Tea
Rp.7000      Green Thai Tea
Rp.100.000 SEMARANG - GAMBIR (Argo Muria)**
Rp.30.000   Nasi Goreng Parahyangan LEGEND
Rp.7000      dari Stasiun Klender Baru ke Pulogebang*
Rp.4000      Angkot dari Pulo Gebang ke Stasiun Cakung
Rp.30.000   GAMBIR - BANDUNG (Argo Parahyangan)**
Rp.16.000   Spageti Indomaret Point
Rp.65.000   BANDUNG - TASIKMALAYA (Malabar)***

*) Menggunakan Transportasi Online
**) Harga Promo Tiket Kereta api yang dipesan secara Online
***) Harga tiket Parsial

Ketika Naik Taksi Online GRATIS di Kota Semarang dengan Voucer ^_^


NOTE : Dalam perjalanan dari Lawang sewu ke KAmpung Pelangi Jalan kaki. Dari Kampung Pelangi ke Klenteng Sam Poo Kong dengan Taksi Online GRATIS, dari Klenteng Sam Poo Kong ke Bandeng Juwana dengan Taksi Online GRATIS, dari Lunpia Delight ke Stasiun Semarang Tawang dengan Taksi Online GRATIS

Baca Selengkapnya >>>

Geography Travelling Club Universitas Siliwangi , menyatukan hobi dengan ilmu.

Foto bersama Geografi Travelling Club Universitas Siliwangi


Sabtu Pagi pada 9 September 2017. Beberapa mahasiswa Pendidikan Geografi dari tingkat 2, tingkat 3 dan tingkat 4 berkumpul di Kampus Universitas Siliwangi dengan Jaket Oranye. Mereka akan melakukan perjalanan ke Curug Ciparay yang ada di Kecamatan Cigalontang. Total ada 27 Mahasiswa yang mengikuti trip ini, trip ke Curug Ciparay ini bisa dibilang trip dengan anggota yang ikut terbanyak yang terdiri dari mahasiswa angkatan 2014, 2015 dan 2016. 

Sebelumnya memang keberadaan Geografi Travelling Club ini sempat vakum karena tidak adanya kegiatan. Sampai akhirnya dari mahasiswa angkatan 2016 mulai untuk merintis kembali Geografi Travelling Club atau yang disingkat GTC ini. Sebelumnya GTC Sendiri bernama Geografi Touring Club yang didirikan sekitar tahun 2006 didirikan oleh salah satu mahasiswa yang sekarang menjadi Dosen di Jurusan Pendidikan Geografi, Universitas Siliwangi. Trip pertama GTC ketika awal-awal adalah ke Pantai Pangandaran, setelah dari sana GTC kembali vakum hingga akhirnya pada pertengahan tahun 2014 mahasiswa angkatan 2012 melakukan touring ke Curug Dendeng Cipatujah, saat itu belum termasuk agenda GTC, hingga ada hasrat untuk membangun atau menghidupkan GTC kembali. Pada 10 Desember 2014 resmi lah GTC dihidupkan kembali dengan nama baru yaitu Geografi Traveling Club. Pada tahun 2015 GTC kembali di hidupkan oleh Ketua Ankatan 2015, M.Dwi Sakti dengan trip ke Curug Dengdeng yang diikuti oleh mahasiswa angkatan 2015 , dari sana beberapa trip sudah dilakukan seperti trip ke Pantai Batu Karas, Trip ke Curug Sawer, dan pada 2016 GTC berubah nama menjadi Geografi Travelling Club atas gagasan para mahasiswa dan disetujui oleh Dosen Geografi. 

Selain itu GTC sendiri sekaarang memiliki Lambang dan dengan Tagline We Explore, We Learn. GTC Generasi baru bertujuan agar selain kita mengeksplore tempat atau tujuan kita juga bisa belajar tentang kenampakan dan kejadian yang ada, selain itu hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita bisa bersyukur atau bertafakur terhadap alam yang diciptakan oleh Tuhan. 

Kembali ke Trip Curug Ciparay, setelah berkunjung ke Curug dan menikmati sensasi air yang menyegarkan, anggota GTC melakukan GPS atau Gerakan Pungut sampah yang berada disekitaran Area Wisata Curug Ciparay Taiskmalaya, setelah itu barulah seluruh anggota Sharing mengenai Curug Ciparay. Salah Satu Mahasiswa angkatan 2015, Abdul Goni, menjelaskan bagaimana Curug atau Air terjun itu terjadi dan pemaparan ini sempat mengundang perhatian beberapa pemilik warung dan penjaga curug. Setelah saling sharing mengenai kelimuannya, seluruh anggota GTC dari angkatan 2014 - 2016 saling berkenalan, untuk lebih mengeratkan tali silaturahmi antar mahasiswa Geografi. 

Kedepannya berharap agar GTC yang diketuai oleh Wildan dari angkatan 2016 ini diikuti oleh seluruh mahasiswa dari berbagai angkatan, serta bisa menampung hobi dari para mahasiswa Geografi Universitas Siliwangi, serta seluruh anggota GTC memiliki jiwa sosial yang tinggi ketika melakukan suatu perjalanan. Nah bagi mahasiswa geografi yang ingin ikut bisa menghubungi akun sosial media Instagram GTC dengan akun @gtcunsil_tsm


Dan ini adalah kegiatan ketika Trip ke Curug Ciparay yang terdokumentasikan di akun Instagram GTC
PErjalanan ke Curug Ciparay Tasikmalaya
Baca Selengkapnya >>>

Kunjungan Kepala Desa Linggamulya dan Kec.Leuwisari ke Curug Pamutuh Tasikmalaya

Selfie Bersama Aparat Desa dan Kecamatan beserta dari Komunitas My Trip My Adventure Tasikmalaya (kanan) 

Sabtu Pagi (09/09) Saya berkunjung ke Dusun Gegerhanjuang di Desa Linggamulya , Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya. Memang tujuan utama saya adalah untuk mengetahui Curug Pamutuh yang terdapat Telaga seperti di Green Canyon Pangandaran. Curug Pamutuh Sendiri berjarak sekitar 24,2 Kilometer dari Pusat Kota Tasikmalaya melalui Singaparna  - Leuwisari. Apabila dari Alun-Alun Singaparna Jaraknya 8,9 Kilometer ke arah Cigadog - Leuwisari. Curug Pamutuh ini tepat berada di sebelah selatan Gunung Galunggung dengan jarak sekitar 5,30 kilometer dari Gunung Galunggung.

Menunjukan Bekas Longsoran di Curug Pamutuh Tasikmalaya


Ya akses menuju ke Curug yang bernama Curug Pamutuh ini lumayan agak jauh dari area parkir Situs Gegerhanjuang dimana kita memarkirkan kendaraan. Untuk Menuju ke Curug Pamutuh kita harus mengikuti asal dari aliran sungai. Treknya lumayan curam dimana di sisi kanan adalah jurang dan sisi kiri adalah tebing. Selain itu kita akan melewati dua bendungan yang dibangun pada bulan Mei 2016. Setelah melewati jalan setapak kita akan melihat bebatuan besar yang merupakan bekas Longsoran pada bulan Desember 2016 disebelah kiri sungai. Setelah itu barulah kita sampai di Telaga terlebih dahulu , kalau mau melihat curug harus berenang dulu.

Kebetulan Kunjungan saya berbarengan dengan Aparat desa beserta Kepala desa Linggamulya dan Camat Leuwisari bapak. Nuraedin. Mereka semua melihat kondisi sekitar Curug. Dimana potensi alam ini bisa dijadikan tempat pariwisata baru. Keadaan air nya yang bening berwarna hijau kebiruan dan kita dapat melihat dasarnya adalah keunggulan dari area Curug Pamutuh ini.



Namun yang menjadi masalah adalah jalur atau trek yang lumayan jauh dan berbahaya maka dari itu Data yang didapat berupa Foto oleh Kepala desa dan Camat dikirim ke BPBD Kabupaten Tasikmalaya agar BPBD dapat meneliti potensi bencana yang dapat terjadi di sekitar curug mengingat kondisi curug yang berada diantara dua tebing tinggi sekitar 20meter. Terlebih Sisi Kiri sudah mengalami longsor. Baik Kades maupun Camat lebih memperhatikan kondisi sekitar dimana bisa saja longsor terjadi dan dikhawatirkan pengunjung tertimpa musibah. Maka dari itu beliau berpesan agar datang ke Curug Pamutuh ini tidak Sendirian dan lebih menjaga keamanan diri sendiri.

Rencana kedepannya untuk akses menuju Curug Pamutuh akan dibuat tangga langsung menuju Curug dari atas Bukit dari desa Linggamulya sehingga para pengunjung tidak perlu lagi mengikuti arus sungai yang medannya cukup membahayakan. Untuk kalian Ketahui Lokasi Curug ini berada di ketinggian sekitar 680 meter diatas permukaan laut. Berada di kaki Gunung Galunggung dan berada di belakang Bekas Kerajaan Galaunggung yang merupakan cikal bakal Tasikmalaya berdiri.

Nah jadi kalau kalian bersiwata ke Curug Pamutuh jangan lupa belajar sejarah dari Prasasti yang ada di Situs Gegerhanjuang ini.

Curug Pamutuh di Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya

Oh iya tadi juga bertemu dengan alumni UNSIL PJKR Lulusan tahun 2012 dan dua orang dari Komunitas My Trip My Adventure yang rencanannya Minggu (10/09) akan melakukan opentrip ke Curug Pamutuh ini.
Baca Selengkapnya >>>

Kesenian Kampung adat Naga meriahkan Kemerdekaan Republik Indonesia ke 72.

Dalam memeriahkan kemerdekaan Republik Indonesia. Desa Neglasari, Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya setiap tahunnya selalu menampilkan pagelaran dari beberapa kepunduhan atau Dusun yang ada di Desa Neglasari. Pertunjukan tersebut ditampilkan setiap malam hari. Hari Rabu (16/08/2017) malam saya sempat menonton pagelaran dari Dusun adat Naga.

Pertunjukan Kesenian dari Kampung Adat Naga di Desa Neglasari Kab.Tasikmalaya
Pagelaran dalam rangka Memeriahkan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72 ini sudah dimulai sejak Selasa (15/08)  malam. Memang setiap tahun selalu diadakan pagelaran di Kantor Desa Neglasari Kec.Salawu Kab.Tasikmalaya. Semakin malam, banyak sekali warga yang berdatangan dengan membawa sarung atau samping sebagai pelindung dari cuaca dingin. Ya, saat itu memang udara sangat dingin. Sekitar jam 20:44 WIB Acara dimulai . Pemain angklung baik lelaki maupun perempuan mulai menaiki panggung. Para pemain ini ternyata masih muda-muda sekitar SD - SMP . Dengan mengenakan Kostum pangsi hitam untuk lelaki dan kebaya merah untuk perempuan. Mereka dengan lihai menggoyangkan Angklung sesuai irama.

Pesinden yang membawakan beberapa lagu dalam rangka HUT RI k 72 di Desa Neglasari Kabupaten Tasikmalaya
Bukan hanya anak Muda tapi para orang tua juga ikut andil dalam pagelaran ini. Kebanyakan bapak-bapak yang bermain alat musik yang terbuat dari Bambu ini. Seperti Saron dari Bambu. Adanya perbedaan usia dalam pagelaran ini bukti bahwa adanya regenerasi dari pendahulu yang bisa melestarikan kebudayaan daerah. Selain itu bukti bahwa usia muda maupun tua dapat berkolaborasi dengan baik untuk melestarikan kebudayaan serta untuk menghibur para warga yang hadir saat itu.

Banyak sekali lagu yang dimainkan saat pagelaran ini diantaranya ada wangsit Siliwangi, Karembong Kayas, Mobil Butut, kabaya beureum dan lainnya. Hampir 10 lagu dimainkan dan para warga senang dengan adanya hiburan ini. Terlebih ada yang nyawer.
Anak Perempuan dari Kampung adat Naga yang ceria memainkan angklung 

Penampilan dari alat musik bambu dari Kampung adat Naga di Desa Neglasari
Selain ditemani oleh pagelaran, warga juga bisa membeli makanan dari pedagang-pedagang yang ada di sekitaran area pagelaran. Salah satu yang menarik saya adalah Bajigur dan Bandrek. Ya, dua minuman tersebut memang berasal dari jawa barat. Sepertinya pedagang yang saya temui ini sudah ada daya tarik bagi wisatawan mancanegara dengan menuliskan label berbahasa asing yaitu "West Java Kuliner" .
Salah satu pedagang di Desa Neglasari saat pertunjukan HUT RI ke 72



Baca Selengkapnya >>>

Trip Singkat ke Gunung Bromo Sendirian

Tiket Masuk Kawasan Gunung Bromo


Untuk pertama kalinya saya pergi ke daerah Timur Jawa Sendirian. Mencetak rekor sendiri dimana bisa bepergian sendiri dengan jarak yang sangat jauh. Gunung Bromo, ya itulah tujuan saya. Gunung yang selalu hadir di Iklan-iklan, di TV-TV di Film dan di postingan Instagram. Gunung yang terkenal dengan Hamparan Lautan pasirnya yang luas memang menggoda banyak orang untuk mengunjunginya. Lalu seperti apa perjalanan saya pergi ke Gunung Bromo ? 

Hari 1 - Senin, 7 Agustus 2017

Dari Tasikmalaya saya berangkat dengan menggunakan kereta Api Malabar kelas Eksekutif dengan tujuan Akhir Malang. Kereta Malabar berangkat dari Tasikmalaya pada pukul 18:39 WIB. Untuk kalian Ketahui Kelas Eksekutif memang cukup malah apalagi dengan jarak yang cukup jauh seperti Malang. Harga Normal Kelas Eksekutif Malabar Tasikmalaya - Malang adalah Rp.395.000 / Rp.465.000 WAW . Tapi kenapa saya memilih kelas Eksekutif ? Karena PT KAI mengadakan promo dimana seluruh kelas eksekutif harganya hanya Rp.150.000 . Kenyamanan kelas Eksekutif bisa dibeli hanya dengan Rp.150.000. Dan waktu itu saya menjadi penumpang satu-satunya dari Tasikmalaya yang naik di kelas Eksekutif . 

Perjalanan dari Tasikmalaya menuju malang menempuh waktu sekitar 12 Jam 16 Menit dan tiba di Stasiun Malang pada jam 07:05 Pagi. 

Hari 2 - Selasa, 8 Agustus 2017

Foto di depan Stasiun Malang


Jam menunjukan 07:00 WIB dan kereta Malabar belum juga sampai di Malang, Saya mulai khawatir saat itu. Kereta api malabar hampir telat 30 menit. Setibanya saya di Stasiun Malang saya disambut Orang Baru dari Sahabat Kereta Api di Daerah Operasional (DAOP)  8 Surabaya namanya Satria Ilham Renaldy , pertamakali DM-an pas tengah malam ketika saya sedang berada di Malabar. Akhirnya janjian via Whatsapp. Orangnya mirip banget sama Sahabat Kereta di DAOP 2 namanya Aan. Menurut dia Bedanya kalau aan itu Putih kalau dia Item plus dia medok banget jawanya. Tapi lucu, ohnya dia juga fans nya JKT / AKB48. Setibanya dibalang saya ngobrol-ngobrol sama Satria yang usianya memang lebih muda dari saya. Terus karena waktu semakin mepet dan cuaca di malang saat itu kurang mendukung saya diantar Satria pergi ke Terminal Arjosari yang jaraknya cukup jauh dari Stasiun Malang. 

Setelah menunggu saya akhirnya naik Bus AKAS tujuan Probolinggo dan saya pamit ke Satria. Selama diperjalanan saya habiskan waktu untuk tidur, walaupun agak kurang nyaman karena bukan Bus AC . 

Setibanya di Probolinggo saya berniat langsung naik Bison, kendaraan semacam Elf yang membawa orang-orang pergi menuju Gunung Bromo. Naas saat itu belum banyak orang yang pergi ke Gunung Bromo dan saya putuskan untuk mencari makan di sekitaran Terminal Bayuangga. Saya makan dengan Gulai Sapi plus es teh dingin yang saya lupa berapa harganya. Saat disana saya tanya ke bapa-bapa dan ibu-ibu pemilik warung nasi. Bison itu hukumnya WAJIB Penuh atau Banyakan diatas 10 orang baru bisa jalan. Kalau sendirian bayar nya Rp.500.000-an. Disana saya cukup kaget karena mau sampai kapan saya herus menunggu sedangkan waktu semakin berlalu. Untungnya ada rombongan Bule yang mau ke Bomo, saya pun ikut dengan rombongan itu. Hasilnya saya berangkat jam 13:30 dari Probolinggi Menuju Cemoro lawang dengan membayar Rp.45.000 (Kalau Penumpang BISON 15 Orang harga bisa Rp.35.000 per orangnya). 

Jalan saya menuju Gunung Bromo cukup berliku, setelah Malabar telat, Menunggu Bison Penuh dan di perjalanan menuju Cemoro lawang ada pengaspalan jalan alhasil menunggu sekitar satu jam sampai Bison kembali bergerak. Saya semakin khawatir karena takut tidak bisa ke Probolinggo tepat waktu. (FYI : Saya sudah memesan tiket Kereta Probowangi jurusan Probolinggo menuju Surabaya Gubeng merupakan kereta terakhir di hari itu, saya harus naik kereta tersebut karena Seok paginya saya harus berangkat dengan kereta Argo Wilis yang berangat jam 7 Pagi. Jadi saya bisa memiliki waktu istirahat) 

akhirnya Saya tiba di Gunung Bromo, satu persatu grup bule turun menuju Homestay-nya sedangkan saya langsung ke kawasan Gunung Bromo dengan harga tiket Rp.27.500. (Dengan Rincian Asuransi Rp.25.000 dan tiket masuk Rp.25.000 ) Setibanya di bromo banyak yang menawarkan saya Kupluk atau topi hangat. Tapi saya rasa dinginnya Bromo masih kalah dengan Dinginnya di daerah Garut terutama daerah Bayongbong dan Talaga Bodas. 

Selain itu saya ditawari Ojek dengan harga Rp.50.000 menuju kawah Bromo dan Rp.75.000 menuju Penanjakan 2 . Sayang waktu itu cuaca kurang bagus untuk menuju penanjakan akhirnya saya hanya menuju ke Kawah Bromo saja dengan Ojek. 

Setibanya di kaki kawah Bromo saya langsung memulai pendakian dengan jalan setapak penuh pasir yang benyatu dengan Kotoran Kuda yang cukup menyengat. Akhirnya saya tiba di kaki tangga menuju kawah Bromo. NAH disinilah Ke Apesan dan Kesialan saya. Ketika saya sudah foto-foto di bawah / di kaki kawah Bromo saya baru sadar dan langsung membuka slot Memori di kamera dan ternyata TARAAAAAAA . TIDAK ADA MEMORY CARD DI DALAM KAMERA SAYA !!!! Seketika saya merasa enggak karuan, kesal, menyesal, apes ya bercampur aduk. apalagi HP saya saat itu keadaannya sudah Mati gara-gara batrai habis. Tapi saya lanjutkan perjalanan menuju Kawah Bromo yang sangat berisik seperti dentuman yang besar dengan kepulan asap putih yang cukup tebal. Hanya beberapa menit saja dan saya langsung turun kembali ke Gerbang Kawasan Bromo . 

Supir Bison yang saya naiki sebelumnya ternyata menunggu saya karena memang niat saya PP tidak menginap. APES itulah yang saya alami (lagi) Saya lupa akan syarat BISON WAJIB PENUH . Dan memang tidak ada wisatawan yang turun saat itu kecuali saya. NAMUN, sang sopir dan kendekturnya mau mengantar saya kembali ke Probolinggo dengan ongkos Rp.100.000 (uang tersebut adalah sisa uang yang ada di kantong saat itu) Akhirnya saya berangkat naik dan berangkat menuju Probolinggo. (NOTE : Karena kalau mau menunggu penuh bisa jadi Esok pagi baru penuh, kebetula si spoir dan kendektur saya sudah kasih tau bahwa saya harus ada di stasiun untuk naik kereta yang jam 7 malam.) Tapi di perjalanan sang kondektur hanya meminta uang Rp.80.000 saja katanya kasian ga ada ongkos buat naik angkot ke Stasiunnya. Alhamdulillah. 

Setibanya di Terminal Bayuangga tempat ngetem para Bison saya langsung menaiki angkot warna kuning dengan kode G (Note : Saya ingat perkataan pemilik warung nasi, kalau dari Terminal Menuju Stasiun naik Angkot kuning dengan Kode D atau G)

Tiba di Stasiun Probolinggo yang ramai dengan Bule-Bule . Waktu menunjukan jam 18:00 alhamdulillah bisa sampai tepat waktu, dan setelah menunggu akhirnya saya naik Kereta Probowangi. Oh ya Stasiun ini seklilas mirip Stasiun Cimahi . Tapi dengan ruangan yang lebih besar. Bangunannya khas jaman belanda dulu. 

Jam 21:08 Tiba di Stasiun Surabaya Gubeng dan langsung menuju ke Indomaret untuk melakukan pembayaran Penginapan yang sudah saya pesan Online di Pegi-pegi. Ternyata lebih murah pesan online dari pada datang langsung bedanya cukup jauh. Kalau pesan langsung itu Rp.150.000 per malam kalau online Cuma Rp.110.000. Namanya My Studio Hotel Surabaya. Kenapa saya memilih Hotel tersebut ? 
Pertama karena Dekat dengan Stasiun Surabaya Gubeng
Kedua Konsep Hotelnya adalah Hotel Kapsul
Ketiga Hotelnya modern dan nyaman serasa di Kafe
Tapi sayang Toiletnya kotor sekali. Mampet, dan masih ada sisa POOP . Jadi malam itu saya  mandi dan langsung tidur. Beruntung, esoknya toilet sudah bersih dan enggak mampet. 

isi dari Kapsul Tempat Tidur di My Studio Hotel Surabaya

Ini adalah Jajaran Kapsul Tempat tidur di My Studio Hotel Surabaya. Disini bisa saling berinteraksi bersama pengunjung lain. Kebanyakan Bule yang nginep. 

suasana di Lantai bawah atau Loby sekaligus tempat makan dan berkumpul di My Stduio Hotel Surabaya. 


Hari ke 3 - Rabu, 09 Agustus 2017

Bangun pagi dan langsung mandi bersiap menuju Stasiun Surabaya Gubeng. Sebelumnya saya sarapan dua keping roti dengan Selai Green Tea dan Seres serta secangkir Teh manis hangat yang tersedia secara gratis. Jam 06:34 Saya Check-out Hotel dan menuju Stasiun Surabaya Gubeng Lama. Tak menunggu lama saya langsung masuk dan diarahkan menuju Peron Jalur 6 oleh PKD. Kereta Argo Wilis datang dan saya bersiap menuju Tasikmalaya. 

Di perjalanan saya memesan makanan di Kereta Makan yaitu Ayam Kremes dari Pringsewu seharga Rp.30.000 dan Air teh manis hangat Tong TJi seharga Rp.7000 . Prama dan Prami nya orang sunda jadi saya ngomong sunda saja. Kata Teh Prami nya bilang "Orang Garut sama Tasik Sundanya Halus ya, jadi suka" ga sekalian suka sama orangnya :V  Makanannya cukup mengenyangkan , porsinya lumayan. Terdapat Nasi, ayam Goreng, Sambal Goreng, dan sepotong telur (seperti telur Balado) serta ada saus sambal. 

Kereta Api Argo Wilis ( KA 5 ) Ditarik Oleh Lokomotif CC 206 13 54

Ayam Kremes Pringsewu di Kereta Makan Argo Wilis

Teh Manis Panas Tong Tji


16:04 WIB akhirnya saya tiba di Stasiun Tasikmalaya dan langsung menuju ke Kampus Universitas Siliwangi untuk melaksanakan Kegiatan Orientasi Maklum Jadi panitia

Saya akan Rincikan waktu perjalanan serta Biaya yang saya keluarkan

SENIN 7 Agustus 2017
18:35 WIB - Berangkat dari Stasiun Tasikmalaya
SLASA 8 Agustus 2017
08:00 WIB (Kurang Lebih) Tiba di Stasiun Malang
08:45 WIB Tiba di Stasiun Arjosari
11:25 WIB Tiba di Terminal Bayuangga, Probolinggo
13:30 WIB Berangkat menuju Cemoro Lawang
14:23 WIB Macet di perjalanan menuju Cemoro Lawang karena pengaspalan
15:30 WIB Tiba di Kawah Bromo
16:08 WIB Berangkat dari Cemoro Lawang menuju Probolinggo
17:24 WIB Tiba di Terminal Bayuangga Probolinggo
18:04 WIB (perkiraan) Tiba di Stasiun Probolinggo
19:02 WIB Berangkat dari Stasiun Probolinggo
21:08 WIB Tiba di Stasiun Surabaya Gubeng
22:00 WIB Istirahat di My Studio Hotel
RABU 9 Agustus 2017
06:34 WIB check-out  My Studio Hotel Surabaya
07:00 WIB Berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng
16:04 WIB Tiba di Stasiun Tasikmalaya

Tiket Keret Selama Trip Singkat ke Gunung Bromo


BIAYA
Rp.150.000 Tiket Kereta Malabar menuju Malang
Rp.18.000 Bus AKAS ke Probolinggo
Rp.45.000 BISON Menuju Bromo (Cemoro Lawang) - GRUP sekitar 12 Orang
Rp.27.500 Tiket Masuk Gunung Bromo
Rp.50.000 Ojek menuju Kawah Bromo
Rp.80.000 Bison menuju Terminal Bayuangga Probolinggo (SENDIRIAN)
Rp.5.000 Angkot dari Terminal Menuju Stasiun
Rp.29.000 Kereta Probowangi menuju Surabaya Gubeng
Rp.110.000 Pemginapan My Studio Hotel Surabaya
Rp.150.000 Tiket Argo Wilis Menuju Tasikmalaya
Rp.30.000 Ayam Kremes Pringsewu di Argo Wilis
Rp.7000 Teh Manis Panas Tong Tji

TOTAL itung sendiri :')
Baca Selengkapnya >>>
(c)andrianrpratama. Powered by Blogger.